Artikel Penelitian
Etnis Tionghoa dan Perekonomian Orde Baru
Berakhirnya Demokrasi Terpimpin padatahun 1967 mewariskan keadaan ekonomi yang sangat burukbagiperiodepemerintahanOrdeBaru di Indonesia. Padatahun1965, harga-harga pada umumnya naik lebih dari 500%. Keadaan yang paling parah terjadipadabulan Januari, Februari, dan Maret 1966 (Muhaimin, 1990: 51).Menghadapi kenyataan tersebut, pemerintah Orde Baru mengambil berbagai kebijakan untuk mengatasi perekonomian negarayang semakin memburuk. Salah satukebijakannyaadalahmenggunakanetnis Tionghoa setelah mempertimbangkanbahwa kedudukan ekonomi orang Tionghoa cukup kuat terutama dalam bidang perdagangan. Kuatnya kedudukan ekonomi orang Tionghoa itu dapat dilihat dari maraknya perkembangan toko-toko yang dimiliki etnis Tionghoa di sepanjang jalan-jalan utama di seluruh kota-kota kecil dan besar di Indonesia.Berdasarkan kecenderungan tersebut, maka pemerintah memanfaatkan orang Tionghoa untuk menarik modal dariinvestor asing.
Makalah selengkapnya silahkan KLIK di sini
Berita Terkait
-
15 Nov 2011
Dien Syamsudin : BUYA HAMKA Pahlawan Sejati
-
-
25 Oct 2012
EVALUASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA ALA BUMN
-
11 Dec 2013
Format Laporan Akhir / Tahunan Penelitian Hibah
-
-
-
08 Jun 2012
LAPORAN PKM DIKTI 2012
-
15 Jul 2013
Gebyar Ramadhan bersama Muamar ZA
-
17 Sep 2011
Pemisahan Provinsi Jawa Barat dan Banten
-
22 Jan 2013
DIALOG KEPEMIMPINAN DI UII
Kegiatan Lemlit
-
02 May 2018
International Conference on Educational Research
-
-
09 Nov 2018
Penelitian Internal UHAMKA Bacth 2 Tahun 2018